• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

BPOM RI Gandeng US Pharmacopeia: Langkah Strategis untuk Dominate Industri Farmasi Global!

img

Healthcare.biz.id Mudah mudahan kalian dalam keadaan sehat, Pada Artikel Ini saya mau menjelaskan berbagai aspek dari Regulasi Obat, Industri Farmasi, Kerjasama Internacional, BPOM, US Pharmacopeia. Artikel Yang Berisi Regulasi Obat, Industri Farmasi, Kerjasama Internacional, BPOM, US Pharmacopeia BPOM RI Gandeng US Pharmacopeia Langkah Strategis untuk Dominate Industri Farmasi Global Jangan lewatkan informasi penting

Kolaborasi Global dalam Pengawasan Obat menjadi salah satu fokus utama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia, sebagaimana disampaikan oleh Taruna Ikrar. Hal ini diungkapkan dalam sebuah forum yang melibatkan lebih dari 500 pemimpin organisasi farmasi dunia, yang berlangsung di ajang bergengsi United States Pharmacopeia Convention 2025, di Bethesda, Maryland, Amerika Serikat, dari tanggal 6 hingga 8 Mei 2025.

Taruna menekankan pentingnya kerja sama dengan USP dan organisasi internasional lainnya untuk membangun sistem pengawasan modern yang sejalan dengan praktik terbaik dunia. Dalam konteks ini, Indonesia memiliki kesempatan strategis untuk memperkuat posisinya di panggung internasional, terutama dalam bidang pengawasan mutu obat.

Dalam forum tersebut, BPOM memberikan penekanan pada perlunya percepatan akses ke standar referensi, penyederhanaan regulasi biosimilar, serta penguatan kolaborasi internasional dalam produksi bahan baku dan pengembangan alat uji mutu yang lebih sederhana. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mendorong efisiensi dan efektivitas dalam pengawasan obat di Indonesia.

Partisipasi Indonesia dalam forum ini juga ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) sebagai satu langkah strategis BPOM untuk mempercepat transformasi dalam sistem pengawasan obat. MoU ini memiliki tujuan untuk memperkuat pengawasan terhadap obat dan pangan olahan, serta mempercepat penerapan teknologi pengujian modern di tanah air.

Menurut Taruna, partisipasi aktif dalam forum tersebut adalah bentuk nyata dari komitmen Indonesia dalam menjamin kualitas obat, serta memperluas akses teknologi dan kerja sama internasional. Kesepakatan yang dihasilkan mencakup berbagai hal, seperti pengembangan metode analisis baru, penelitian bersama, pertukaran informasi, hingga kolaborasi di forum ilmiah dan panel ahli.

Dalam rangka menjaga mutu, keamanan, dan efikasi obat yang beredar, Taruna menekankan bahwa kerja sama global menjadi hal yang sangat penting. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat memperoleh produk yang aman, berkualitas, dan terjangkau. Selain itu, Indonesia juga mendukung dua resolusi penting yang dibahas dalam USP Convention.

Resolusi II mengangkat isu akses terhadap obat biologis, sementara Resolusi III menekankan pentingnya ketahanan rantai pasok farmasi global. Dalam sesi pleno, Taruna Ikrar menjadi salah satu pembicara utama yang membahas tentang tantangan dan kemajuan Indonesia dalam memastikan akses terhadap obat berkualitas serta peluang kerja sama dengan USP.

Dalam paparannya, Taruna menjelaskan capaian yang telah diraih, tantangan yang dihadapi, serta peluang yang dapat dieksplorasi dalam bekerja sama dengan USP di bidang kefarmasian. Dalam konteks ini, BPOM berinisiatif untuk melakukan langkah-langkah konkret dengan melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) strategis dengan USP.

Melalui forum ini, BPOM kembali menunjukkan komitmennya dalam kerja sama global untuk meningkatkan kualitas pengawasan obat di Indonesia. Sebuah sesi wawancara video yang berlangsung selama forum juga memberikan kesempatan bagi Taruna untuk menjelaskan bagaimana standar USP mendukung penguatan regulasi di Indonesia, sehingga mampu menjamin keamanan dan efektivitas produk farmasi yang tersedia bagi masyarakat.

Kedepannya, kerja sama seperti ini diharapkan untuk membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia melalui peningkatan kualitas, keamanan, dan ketersediaan produk obat. Dengan kolaborasi yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak, Indonesia siap menghadapi tantangan di dunia farmasi secara global, sambil tetap berfokus pada kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.

Sekian pembahasan mendalam mengenai bpom ri gandeng us pharmacopeia langkah strategis untuk dominate industri farmasi global yang saya sajikan melalui regulasi obat, industri farmasi, kerjasama internacional, bpom, us pharmacopeia Saya harap Anda mendapatkan pencerahan dari tulisan ini kembangkan ide positif dan jaga keseimbangan hidup. bagikan ke teman-temanmu. Sampai bertemu lagi

Special Ads
© Copyright 2024 - Ini judul website saya
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads