• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Fakta Menarik: Bagaimana Genetika Bisa Mempengaruhi Risiko Kanker Usus Besar?

img

Healthcare.biz.id Semoga kalian semua dalam keadaan baik ya. Dalam Waktu Ini saya akan mengulas fakta-fakta seputar Kesehatan, Genetika, Kanker, Penelitian, Nutrisi, Penyakit Kardiovaskular. Panduan Artikel Tentang Kesehatan, Genetika, Kanker, Penelitian, Nutrisi, Penyakit Kardiovaskular Fakta Menarik Bagaimana Genetika Bisa Mempengaruhi Risiko Kanker Usus Besar Ayok lanjutkan membaca untuk informasi menyeluruh.

    Table of Contents

Kanker kolorektal adalah salah satu jenis kanker yang paling umum di seluruh dunia, dan upaya pencegahan serta deteksi dini menjadi sangat penting. Salah satu langkah yang harus dilakukan adalah melakukan pemeriksaan rutin meskipun tidak ada gejala yang terlihat. Hal ini bertujuan untuk mencegah perkembangan kanker kolorektal yang lebih lanjut. Dr. Aditomo Widarso, seorang dokter spesialis bedah, menjelaskan bahwa meskipun seseorang tidak menunjukkan gejala, tetap diperlukan pemeriksaan untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya polip atau tumor yang berpotensi menjadi kanker.

Memasuki usia yang lebih tua atau memiliki riwayat keluarga dengan kanker kolorektal dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini. Sebagaimana dijelaskan oleh dr. Hario, penting bagi individu yang memiliki riwayat keluarga tersebut untuk lebih waspada terhadap faktor risiko yang ada. Selain itu, tes genetik dapat menjadi alat yang berharga untuk menentukan apakah seseorang membawa mutasi genetik yang dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal.

Pemeriksaan seperti Fecal Occult Blood Test dan kolonoskopi sangat dianjurkan, terutama jika muncul gejala seperti pendarahan dari dubur, perubahan pola buang air besar, atau adanya darah dan lendir dalam tinja. Dr. Muhamad Yugo Hario Sakti mencatat bahwa kanker kolorektal seringkali tidak menunjukkan gejala hingga tahap lanjut, sehingga pemantauan kesehatan secara berkala menjadi krusial.

Di Gastrohepatology Center Mayapada Hospital, berbagai layanan mulai dari skrining hingga pembedahan tersedia untuk pasien. Metode pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat endoskopi untuk melihat kondisi usus besar dan mencari polip yang dapat diangkat sebelum bertransformasi menjadi kanker. Deteksi dini lewat pemeriksaan rutin dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap pengobatan dan angka kelangsungan hidup pasien.

Bagi individu yang tinggal dengan kondisi seperti obesitas, diabetes, atau yang pernah menjalani terapi radiasi, sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan secara teratur. Jika kanker kolorektal sudah mencapai tahap lanjut, tindakan pembedahan mungkin diperlukan. Tindakan ini akan disesuaikan dengan lokasi dan stadium kanker, serta kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.

Saat ini, teknologi pemeriksaan kolonoskopi juga telah berkembang. Metode Virtual Kolonoskopi yang menggunakan sinar-X dosis rendah untuk menciptakan gambar 3D menjadi pilihan yang lebih nyaman untuk pasien. Layanan di Mayapada Hospital didukung oleh tim dokter yang berpengalaman dan fasilitas yang lengkap.

Kondisi genetik, termasuk sindrom Lynch dan polip usus besar, dapat menjadi faktor risiko dari penyakit ini. Oleh karena itu, dr. Hario sangat menyarankan agar pasien mendiskusikan riwayat kesehatan keluarga dengan dokter guna melakukan evaluasi dini terhadap kemungkinan masalah kesehatan.

Dalam hal penanganan, jika kanker berada pada stadium awal, pengobatan kuratif melalui pembedahan tanpa kemoterapi memberikan prognosis baik. Namun, untuk stadium lanjut, kombinasi antara pembedahan, kemoterapi, dan radioterapi mungkin dibutuhkan untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Penanganan yang komprehensif ini memerlukan kolaborasi antara berbagai dokter spesialis untuk merancang rencana perawatan yang tepat bagi pasien.

Oncology Center Mayapada Hospital menyediakan layanan yang komprehensif untuk berbagai jenis tumor dan kanker, termasuk Tumor Board yang berfungsi untuk menyusun strategi perawatan pasien secara efektif. Selain itu, layanan Patient Navigator yang membantu pasien dalam menjalani rangkaian perawatan juga disediakan.

Bagi mereka yang ingin melakukan pemeriksaan saluran cerna maupun konsultasi, dapat menghubungi Call Center Mayapada Hospital atau menggunakan aplikasi MyCare. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur Personal Health yang terhubung dengan Google Fit serta fungsi untuk menghitung langkah, kalori, detak jantung, dan Indeks Massa Tubuh (BMI). Segera unduh aplikasi MyCare di Google Play Store atau App Store dan dapatkan reward menarik untuk pemeriksaan berikutnya.

Demikianlah fakta menarik bagaimana genetika bisa mempengaruhi risiko kanker usus besar telah saya jelaskan secara rinci dalam kesehatan, genetika, kanker, penelitian, nutrisi, penyakit kardiovaskular Mudah-mudahan Anda mendapatkan manfaat dari artikel ini selalu berpikir positif dalam bekerja dan jaga berat badan ideal. Jika kamu suka semoga artikel lain berikutnya menarik. Terima kasih.

Special Ads
© Copyright 2024 - Ini judul website saya
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads