• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Fakta Mengejutkan: Pria Terungkap Lebih Rentan Terhadap Penyakit dan Kematian

img

Healthcare.biz.id Bismillah semoga hari ini membawa berkah untuk kita semua. Hari Ini aku mau berbagi cerita seputar Kesehatan, Kesejahteraan, Gender, Statistik, Penyakit yang inspiratif. Catatan Mengenai Kesehatan, Kesejahteraan, Gender, Statistik, Penyakit Fakta Mengejutkan Pria Terungkap Lebih Rentan Terhadap Penyakit dan Kematian Simak baik-baik setiap detailnya sampai beres.

Pada bulan Januari 2021, sebuah penelitian menarik diadakan yang mengambil data dari Global Burden of Disease Study untuk menyoroti perbandingan antara jumlah tahun hidup yang hilang akibat penyakit dan kematian prematur antara pria dan wanita di seluruh dunia. Penelitian ini mencakup periode antara tahun 1990 hingga 2021 dengan fokus pada dua puluh penyebab utama penyakit yang memengaruhi individu berusia di atas sepuluh tahun.

Salah satu peneliti utama, Vedavati Patwardhan, dari Universitas California-San Diego, menjelaskan bahwa temuan ini menunjukkan adanya tantangan kesehatan yang signifikan yang dihadapi oleh pria. Penelitian ini menemukan bahwa pada tahun 2021, dari dua puluh penyebab utama beban penyakit, pria ternyata lebih rentan mengalaminya dibandingkan wanita. Penyakit-penyakit seperti COVID-19, cedera di jalan raya, serta berbagai penyakit kardiovaskular dan pernapasan menjadi sorotan utama.

Secara rinci, hasil analisis memperlihatkan bahwa pria mengalami 45 persen lebih banyak penyakit dan kematian akibat COVID-19 dibandingkan wanita. Perbedaan ini sangat mencolok terutama di kawasan seperti Afrika sub-Sahara, Amerika Latin, dan Karibia. Selain itu, penyakit jantung menyumbang dampak terbesar kedua bagi kesehatan pria, dengan statistik serupa yang menunjukkan bahwa mereka juga mengalami angka kematian yang lebih tinggi akibat kondisi kardiovaskular dibandingkan wanita.

Penelitian ini selanjutnya menekankan bahwa pria secara umum lebih rentan terhadap sejumlah kondisi penyakit serta lebih cepat mengalami kematian. Patwardhan juga menggarisbawahi adanya tantangan-tantangan serius yang harus dihadapi, khususnya dalam hal cedera di jalan raya, kanker, dan penyakit jantung.

Namun, penelitian ini juga mencermati sisi lain dari kesehatan wanita yang tidak kalah pentingnya. Gabriela Gil, salah satu peneliti di Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), menyatakan bahwa penyebab utama hilangnya kesehatan bagi wanita biasanya berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal serta masalah kesehatan mental. Sayangnya, hal ini belum mendapat perhatian yang cukup dari masyarakat.

Penyakit yang tidak fatal seperti masalah otot dan tulang, kesehatan mental, serta sakit kepala ternyata turut mengganggu kesehatan wanita. Di antara masalah tersebut, nyeri punggung bawah tercatat sebagai penyebab terbesar penyakit, dengan tingkat penderitaan wanita yang jauh lebih tinggi, mencapai sepertiga lebih banyak dibandingkan pria pada tahun 2021.

Wanita umumnya mulai mengalami kondisi kesehatan yang berdampak pada kualitas hidup mereka di usia yang lebih muda dibandingkan pria, dan kondisi ini cenderung memburuk seiring bertambahnya usia mereka. Peneliti menjelaskan bahwa perbedaan kondisi kesehatan ini tidak hanya diakibatkan oleh faktor biologis, tetapi juga oleh faktor sosial dan perilaku.

Sementara pria lebih cenderung terlibat dalam perilaku berisiko, wanita memiliki kecenderungan untuk mencari bantuan medis lebih cepat. Namun, ekspektasi gender yang ada juga memainkan peran penting, sering kali merugikan kesehatan pria, yang dipaksa untuk menahan diri dari menunjukkan kerentanan.

Secara keseluruhan, temuan ini memperlihatkan betapa perlunya kesadaran yang lebih besar akan tantangan kesehatan yang dihadapi oleh kedua gender, serta perlunya pendekatan yang lebih holistik dalam merawat kesehatan masyarakat secara umum. Publikasi hasil penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Lancet Public Health, yang menyajikan data ini sebagai dasar untuk pengembangan kebijakan kesehatan yang lebih efisien di masa depan.

Demikian penjelasan menyeluruh tentang fakta mengejutkan pria terungkap lebih rentan terhadap penyakit dan kematian dalam kesehatan, kesejahteraan, gender, statistik, penyakit yang saya berikan Saya berharap Anda mendapatkan insight baru dari tulisan ini selalu bersyukur atas kesempatan dan rawat kesehatan emosional. Mari sebar kebaikan ini kepada semua. Sampai bertemu lagi

Special Ads
© Copyright 2024 - Ini judul website saya
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads