• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Kesalahan Fatal Saat Menolong Henti Jantung: Simak Cara yang Benar!

img

Healthcare.biz.id Semoga keberkahan menyertai setiap langkahmu. Pada Saat Ini saatnya membahas Kesehatan, Pertolongan Pertama, Keselamatan, Kesehatan Jantung yang banyak dibicarakan. Artikel Ini Menyajikan Kesehatan, Pertolongan Pertama, Keselamatan, Kesehatan Jantung Kesalahan Fatal Saat Menolong Henti Jantung Simak Cara yang Benar Simak artikel ini sampai habis

Pada tanggal 5 Mei 2025, dr. Susetyo Atmojo, seorang spesialis jantung dan pembuluh darah, memberikan penjelasan penting mengenai teknik resusitasi jantung-paru (RJP) di Puskesmas Palmerah, Jakarta Barat. Dalam wawancara tersebut, beliau menekankan bahwa sebenarnya pengetahuan mengenai RJP seharusnya sudah menjadi hal yang diketahui oleh masyarakat umum. Hal ini menjadi sangat relevan mengingat praktik yang tepat dalam situasi darurat dapat menyelamatkan nyawa.

Menurut dr. Susetyo, banyak orang yang masih beranggapan bahwa sekadar memijat atau menepuk-nepuk tubuh pasien yang mengalami henti jantung dapat membantu. Namun, beliau dengan tegas menyebutkan bahwa tindakan tersebut tidak memiliki pengaruh positif. Di beberapa negara maju, pendidikan mengenai resusitasi jantung-paru telah diajarkan sejak usia dini, menciptakan sikap tanggap di masyarakat dalam menghadapi kasus-kasus darurat seperti ini.

Resusitasi jantung-paru yang benar adalah satu-satunya tindakan yang terbukti efektif dalam situasi henti jantung, jelas dr. Susetyo. Beliau menjelaskan bahwa cara-cara tradisional seperti memijat tubuh pasien, menggunakan minyak kayu putih, atau memberikan air tidak akan membantu dalam menyelamatkan nyawa seseorang. Malahan, tindakan tersebut cenderung dapat memperburuk keadaan dan membuang-buang waktu penting yang seharusnya digunakan untuk memberikan pertolongan yang benar.

Dalam situasi henti jantung, setiap detik sangat berharga. Tanpa tindakan yang cepat dan tepat, peluang hidup bagi pasien bisa menurun drastis. Jika hanya mengandalkan pijatan, pemberian minyak angin, atau sekadar menepuk-nepuk, pasien tidak akan mendapatkan pertolongan yang mereka butuhkan, tambahnya. Tindakan ini, menurutnya, hanya akan menghabiskan waktu yang seharusnya digunakan untuk melakukan RJP atau memanggil layanan darurat.

Untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman, sangat penting bagi orang-orang di sekitar untuk memahami dan siap melakukan resusitasi jantung-paru. Ketika seseorang di lingkungan kita mengalami henti jantung, seyogianya kita langsung melakukan RJP dan juga segera menghubungi ambulans. Hal ini akan memastikan bahwa proses penyelamatan tidak terputus hingga pasien mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Dr. Susetyo mengingatkan bahwa peningkatan kesadaran akan pendidikan resusitasi jantung-paru di masyarakat adalah langkah penting dalam memperkecil angka kematian akibat henti jantung. “Pendidikan ini bukan hanya untuk tenaga medis, tetapi juga untuk masyarakat umum,” tambahnya. Dengan pengetahuan yang memadai, kita semua dapat berkontribusi dalam penyelamatan jiwa ketika situasi darurat muncul.

Pentingnya keterampilan resusitasi ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Bukan hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga memberikan perlindungan kepada orang-orang terdekat kita. Dalam hal ini, dr. Susetyo berharap agar lebih banyak institusi pendidikan di Indonesia mulai memasukkan materi RJP dalam kurikulum mereka.

Dengan demikian, harapan untuk menurunkan angka kematian akibat henti jantung dapat tercapai. Masyarakat yang paham dan terlatih dalam melakukan RJP adalah aset berharga dalam menangani situasi darurat, dan setiap individu dapat berperan dalam mewujudkan hal ini. Sekali lagi, setiap detik sangat berarti dalam penyelamatan jiwa, dan pengetahuan adalah kunci untuk membuat perbedaan nyata.

Demikianlah kesalahan fatal saat menolong henti jantung simak cara yang benar sudah saya jabarkan secara detail dalam kesehatan, pertolongan pertama, keselamatan, kesehatan jantung Semoga artikel ini menjadi inspirasi bagi Anda tetap semangat belajar dan jaga kebugaran fisik. Jika kamu setuju Sampai jumpa lagi

Special Ads
© Copyright 2024 - Ini judul website saya
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads