Rebahan Saat Libur Lebaran: Bahaya Tersembunyi bagi Kesehatan yang Wajib Diwaspadai!

Healthcare.biz.id Dengan nama Allah semoga kita diberi petunjuk. Di Kutipan Ini aku ingin membagikan informasi penting tentang Kesehatan, Libur, Gaya Hidup, Kesadaran Kesehatan, Lebaran. Informasi Praktis Mengenai Kesehatan, Libur, Gaya Hidup, Kesadaran Kesehatan, Lebaran Rebahan Saat Libur Lebaran Bahaya Tersembunyi bagi Kesehatan yang Wajib Diwaspadai Baca artikel ini sampai habis untuk pemahaman yang optimal.
Table of Contents
Dr. Yoyok Bekti Prasetyo, seorang dosen di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), menekankan pentingnya untuk memahami dampak buruk dari kebiasaan rebahan yang berlebihan. Menurutnya, pada posisi tubuh yang tetap dalam waktu lama, ada beberapa bagian yang mendapatkan tekanan yang cukup besar. Hal ini berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk perubahan bentuk tulang, gesekan tulang, hingga risiko patah tulang.
Selain masalah tulang, kebiasaan rebahan dapat memperburuk kondisi tubuh secara keseluruhan, yang bisa berujung pada kelainan tulang seperti scoliosis, kifosis, dan lordosis. Dalam penjelasannya yang dikutip dari laman resmi UMM pada Rabu, 2 April 2025, dr. Yoyok menyebutkan bahwa dalam jangka panjang, menjalani gaya hidup kurang aktif dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit kronis.
Salah satu isu kesehatan yang sering muncul akibat kebiasaan rebahan adalah hipotensi ortostatik, yaitu kondisi di mana tekanan darah menurun secara drastis ketika seseorang berdiri setelah duduk atau rebahan. Ini bisa membuat seseorang merasa pusing atau tidak stabil. Hal ini bukan hanya berdampak pada satu kali kebiasaan, tetapi dapat memicu gejala gangguan lebih serius, termasuk penyakit jantung dan masalah pada sistem saraf.
Liburan, khususnya saat Lebaran, sering kali dimanfaatkan untuk bersantai di rumah. Sementara sebagian orang lebih memilih untuk melakukan perjalanan ke tempat sanak saudara atau berkunjung ke lokasi rekreasi, ada pula yang lebih memilih untuk berbaring dan menikmati waktu di rumah. Sifat santai ini, meskipun menyenangkan, bisa memicu perilaku malas beraktivitas atau yang dikenal dengan istilah 'mager'.
Tidak sedikit kasus di mana orang yang terlalu banyak menghabiskan waktu dengan rebahan mengalami beberapa masalah kesehatan. Dr. Yoyok mengingatkan bahwa efek dari kurangnya aktivitas fisik ini bisa beragam, mulai dari nyeri pada otot dan sendi, hingga risiko lebih serius seperti penyakit jantung, gagal ginjal, stroke, kanker, dan obesitas. Semua ini merupakan konsekuensi langsung dari kebiasaan buruk yang sering dianggap sepele, tetapi berbahaya.
Lebih lanjut, dr. Yoyok menjelaskan bahwa ketika seseorang memasuki fase bangun dari posisi rebahan, mereka terkadang merasa pusing. Hal ini menunjukkan bahwa tubuh mereka tidak siap untuk beradaptasi dengan posisi tegak yang memerlukan tekanan darah stabil. Penting bagi masyarakat, terutama kaum muda, untuk menghindari kebiasaan rebahan yang berkepanjangan dan berupaya untuk meningkatkan aktivitas fisik mereka. Beragam aktivitas sederhana seperti berjalan kaki, berolahraga, atau bahkan aktivitas rumah tangga bisa menjadi alternatif yang baik.
Kesimpulannya, untuk menjaga kesehatan tubuh, seluruh lapisan masyarakat harus luwih waspada terhadap dampak dari kebiasaan rebahan yang berlebihan. Meningkatkan mobilitas dan aktivitas fisik sehari-hari tidak hanya membantu mencegah berbagai masalah kesehatan, tetapi juga menunjang kesejahteraan secara keseluruhan. Jadi, mulailah bergerak dan jauhi kebiasaan rebahan yang berlebihan untuk hidup yang lebih sehat dan aktif!
Begitulah rebahan saat libur lebaran bahaya tersembunyi bagi kesehatan yang wajib diwaspadai yang telah saya jelaskan secara lengkap dalam kesehatan, libur, gaya hidup, kesadaran kesehatan, lebaran, Jangan segan untuk mengeksplorasi topik ini lebih dalam kembangkan jaringan positif dan utamakan kesehatan komunitas. Bagikan kepada sahabat agar mereka juga tahu. Sampai bertemu lagi
✦ Tanya AI