• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Sahur Mepet Imsak? Hindari Mi Instan dengan Tips Cerdas dari Dokter!

img

Healthcare.biz.id Hai selamat membaca informasi terbaru. Hari Ini aku mau menjelaskan kelebihan dan kekurangan Kesehatan, Nutrisi, Tips Diet, Ramadhan. Artikel Yang Fokus Pada Kesehatan, Nutrisi, Tips Diet, Ramadhan Sahur Mepet Imsak Hindari Mi Instan dengan Tips Cerdas dari Dokter Baca tuntas untuk mendapatkan gambaran sepenuhnya.

    Table of Contents

Konsumsi garam yang berlebihan dalam diet sehari-hari dapat menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil, yang pada akhirnya berisiko menyebabkan dehidrasi. Hal ini dapat mengganggu kelancaran ibadah puasa, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit maag. Menurut penjelasan dr. Yunita, yang disampaikan dalam sebuah wawancara dengan detikcom pada Selasa, 18 Februari 2025, penting bagi individu penderita maag untuk lebih waspada saat berpuasa.

Untuk menjaga kesehatan selama bulan puasa, dr. Yunita menyarankan agar porsi konsumsi mi instan perlu dikurangi. Sebagai alternatif, ia merekomendasikan untuk mengganti sebagian porsi mi instan dengan mi shirataki. Dalam kasus ketika mi instan tidak dapat dihindari, dia menekankan perlunya untuk membatasinya dan mengombinasikannya dengan sayuran serta sumber protein agar nilai gizinya lebih seimbang.

Penting untuk diingat bahwa mengonsumsi mi instan terlalu sering dapat berpotensi meningkatkan risiko kenaikan berat badan, terutama jika dilakukan selama bulan puasa. Hal senada juga diungkapkan oleh dr. Johanes C Chandrawinata, SpGK, seorang spesialis gizi. Ia menegaskan bahwa meskipun mi instan mengandung kalori yang cukup tinggi, namun nutrisinya cenderung tidak seimbang. Hal ini menjadi perhatian penting bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan saat berpuasa.

Selain itu, rasa kantuk akibat bangun terlalu pagi sering kali membuat individu enggan menyiapkan makanan yang memerlukan usaha lebih. Akibatnya, banyak yang tergoda untuk menyiapkan hidangan yang cepat dan mudah dibuat, seperti mi instan. Terutama bagi mereka yang tinggal di perantauan, mi instan bisa menjadi pilihan praktis untuk sahur. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa mi instan memiliki kandungan kalori yang tinggi dan nilai gizi yang rendah.

Walaupun terdapat beberapa kelebihan dari convenience yang ditawarkan mi instan, dr. Johanes mengingatkan bahwa sahur dengan menggunakan mi instan tidak sepenuhnya dilarang. Namun, spesialis penyakit dalam dr. Yunita Indah Dewi, SpPD, menyarankan agar mi instan tidak dijadikan sebagai menu utama saat sahur. Menurutnya, konsumsi mi instan sebaiknya dihindari karena kekurangan serat dan protein serta tinggi lemak. Lebih jauh lagi, mi instan juga mengandung kadar garam yang cukup tinggi, yang perlu diperhatikan dalam asupan sehari-hari.

Dalam konteks ini, penting untuk memperhatikan pilihan makanan lain yang mungkin lebih sehat dan bergizi. Salah satu alternatif yang dipromosikan adalah mi shirataki, yang merupakan jenis mi Jepang terbuat dari ubi konjak. Mi ini sangat rendah kalori dan karbohidrat, serta populer sebagai alternatif pasta tradisional rendah karbohidrat yang bebas gluten. Namun, dr. Yunita juga mengingatkan untuk tetap mengontrol asupan lemak, terutama jika menggunakan tambahan minyak saat memasak.

Pada akhirnya, kunci untuk menjalani puasa yang sehat adalah dengan menjaga pola makan yang seimbang. Hal ini mencakup konsumsi makanan yang lebih bernutrisi dan menghindari makanan yang dapat mengganggu kesehatan. Memperhatikan asupan kalori, lemak, serat, dan protein saat sahur merupakan langkah yang bijak untuk memastikan stamina tetap terjaga selama berpuasa. Dengan memperhatikan saran dari ahli gizi dan spesialis kesehatan, kita dapat merencanakan menu sahur yang lebih baik dan lebih sehat, sehingga ibadah puasa dapat berjalan lancar tanpa gangguan kesehatan.

Demikian uraian lengkap mengenai sahur mepet imsak hindari mi instan dengan tips cerdas dari dokter dalam kesehatan, nutrisi, tips diet, ramadhan yang saya sajikan Jangan segan untuk mengeksplorasi topik ini lebih dalam kembangkan jaringan positif dan utamakan kesehatan komunitas. Bagikan kepada sahabat agar mereka juga tahu. Sampai jumpa lagi

Special Ads
© Copyright 2024 - Ini judul website saya
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads