AQUA: Pelopor Daur Ulang PET di Indonesia, Memimpin Perubahan Lingkungan!

Healthcare.biz.id Selamat berjumpa kembali di blog ini. Di Titik Ini saya ingin berbagi tips dan trik mengenai Lingkungan, Daur Ulang, Keberlanjutan, Inovasi, CSR, Industri Air Kemasan. Informasi Praktis Mengenai Lingkungan, Daur Ulang, Keberlanjutan, Inovasi, CSR, Industri Air Kemasan AQUA Pelopor Daur Ulang PET di Indonesia Memimpin Perubahan Lingkungan Simak artikel ini sampai habis

Menurut Medrilzam, Direktur Lingkungan Hidup di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, saat ini manusia sudah hidup dalam apa yang disebut sebagai era melampaui batas (the overshoot era). Dalam perspektif yang serupa, Bisuk Abraham Sisungkunon, Peneliti Ekonomi Lingkungan dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, mengungkapkan bahwa salah satu penghambat dalam perkembangan ekonomi sirkular adalah penerapan berbagai jenis plastik oleh industri yang memiliki nilai ekonomis rendah.

Melihat hal ini, Karyanto Wibowo sebagai Direktur Sustainable Development AQUA, memaparkan berbagai inisiatif yang diambil oleh AQUA untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam menangani masalah sampah plastik sebagai bagian dari keberlangsungan ekonomi sirkular. Hal ini menjadi semakin penting melihat tingginya tingkat eksploitasi sumber daya alam dan dampaknya terhadap lingkungan.

AQUA sendiri telah melaksanakan prinsip-prinsip ekonomi sirkular secara berkelanjutan dari hulu hingga hilir. Medrilzam menjelaskan bahwa konsep ini lebih dari sekedar manajemen sampah; ia berfokus pada efisiensi pemanfaatan sumber daya dengan mempertimbangkan seluruh rantai nilai. “Investasi dalam infrastruktur pengumpulan sampah plastik, edukasi kepada konsumen, dan inovasi dalam jenis kemasan, termasuk galon yang dapat digunakan kembali, menjadi fokus utama kami,” imbuhnya.

Penerapan teknologi canggih seperti pemilahan otomatis, proses daur ulang yang efisien, serta penggunaan energi terbarukan, merupakan langkah-langkah untuk meningkatkan efektivitas ekonomi sirkular. AQUA telah berhasil menduduki posisi sebagai pelopor dalam ekonomi sirkular, terutama dalam segmen air minum dalam kemasan selama bertahun-tahun dengan komitmen yang kuat terhadap kelestarian lingkungan.

Lebih lanjut, AQUA menjadikan kemasan galon guna ulang sebagai bagian dari strateginya untuk mengurangi timbulan sampah plastik. Pada tahun 2022, kontribusi Mitra Pengumpulan mencapai 31,19% dari total 6,3 ton botol PET yang dikumpulkan di seluruh Indonesia. Bisuk menekankan bahwa meskipun banyak orang sadar bahwa plastik bisa didaur ulang, proses ini memerlukan waktu serta biaya yang tidak sedikit, terutama karena beragamnya jenis plastik yang digunakan dalam kemasan. Hal ini memerlukan pemisahan antara kemasan sekali pakai, label, dan tutupnya.

Program Inclusive Recycling Indonesia (IRI), yang diinisiasi oleh Danone Ecosystem, Danone-AQUA, Veolia Services Indonesia, dan Yayasan Pembangunan Citra Insan Indonesia (YPCII) merupakan langkah signifikan dalam gerakan BijakBerplastik. IRI bertujuan untuk menciptakan siklus hidup kedua bagi botol plastik bekas jenis PET, dan ekonomi sirkular adalah prinsip yang dirancang untuk meminimalkan penggunaan sumber daya alam.

Kendati demikian, sistem ini masih belum banyak diadopsi oleh produsen lain. Fokus dalam pengembangan teknologi daur ulang dan pengolahan limbah sangat penting untuk efisiensi ekonomi sirkular. AQUA juga memperkenalkan program dengan hashtag BijakBerplastik. Pabrik daur ulang botol plastik PET terbesar dan tercanggih di Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan plastik PET daur ulang (rPET) dalam kemasan botol AQUA hingga tiga kali lipat dari saat ini.

Dengan keberhasilan dalam menerapkan prinsip-prinsip ekonomi sirkular, AQUA mendapat banyak pengakuan dari pemerintah daerah. Menurut Karyanto, “Suatu produk harus dirancang untuk memiliki daya guna selama mungkin, dengan mengembalikan sisa proses produksi dan konsumsi ke dalam rantai nilai. Ekonomi sirkular tidak hanya berfokus pada daur ulang sampah, tetapi juga memperpanjang siklus hidup produk dan bahan baku, sehingga dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lebih lama.”

Sehingga saat ini, sekitar 70% produk AQUA adalah air minum dalam kemasan galon reuse yang telah sepenuhnya menerapkan praktik sirkular. Di sisi lain, Veolia Services Indonesia bertugas dalam mengolah dan memproduksi biji palet plastik yang kemudian diproses menjadi kemasan botol plastik. Pabrik ini, yang telah beroperasi sejak Maret 2019, memiliki kapasitas daur ulang sebanyak 25.000 ton per tahun dan memastikan bahwa recycled PET (rPET) memenuhi standar keamanan pangan serta sertifikat halal.

Selama lebih dari 10 tahun, AQUA telah mengeliminasi tutup plastik transparan yang dianggap tidak penting serta sulit untuk didaur ulang. Hal ini tanpa mengorbankan keamanan produk, justru membantu mengurangi sampah. Inovasi teknologi menjadi pendorong utama bagi kemajuan ekonomi sirkular di Indonesia, di mana pabrik tersebut berdiri di atas lahan seluas 22.000 m² dengan luas bangunan 7.000 m². Kini, semua kemasan botol plastik AQUA mengandung material daur ulang hingga 25%.

Pada tahun 2019, AQUA memperkenalkan AQUA Life, botol air minum pertama di Indonesia yang terbuat dari 100% plastik PET daur ulang. Selain itu, AQUA telah menerima Anugerah Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper) kategori Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kepada PT Tirta Investama, pabrik Mambal, NTB pada tahun 2023. Sebanyak 12 pabrik lainnya juga meraih anugerah Proper Hijau dari menteri LHK, menunjukkan komitmen kuat AQUA terhadap keberlanjutan lingkungan.

Sekian rangkuman lengkap tentang aqua pelopor daur ulang pet di indonesia memimpin perubahan lingkungan yang saya sampaikan melalui lingkungan, daur ulang, keberlanjutan, inovasi, csr, industri air kemasan Silakan aplikasikan pengetahuan ini dalam kehidupan sehari-hari tetap optimis menghadapi rintangan dan jaga kesehatan lingkungan. Bantu sebarkan pesan ini dengan membagikannya. silakan lihat artikel lain di bawah ini.