Atlet Binaraga Gagal Pahami Nutrisi: Dokter Cemas Ayam Tiren Jadi Santapan Utama, Ini Menu Sehat dan Terjangkau yang Disarankan!

Healthcare.biz.id Halo bagaimana kabar kalian semua? Sekarang saatnya berbagi wawasan mengenai Atlet Binaraga, Nutrisi, Kesehatan, Menu Sehat, Panduan Diet. Konten Yang Menarik Tentang Atlet Binaraga, Nutrisi, Kesehatan, Menu Sehat, Panduan Diet Atlet Binaraga Gagal Pahami Nutrisi Dokter Cemas Ayam Tiren Jadi Santapan Utama Ini Menu Sehat dan Terjangkau yang Disarankan Jangan berhenti di tengah lanjutkan membaca sampai habis.

Bakteri berbahaya seperti Salmonella dan Clostridium, serta racun endotoksin, dapat berkembang dengan mudah dan mengontaminasi daging. Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan video viral yang menunjukkan seorang atlet binaraga di Malang mengonsumsi ayam mati (tiren) untuk memenuhi kebutuhan protein demi meningkatkan massa otot menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Proprov) Jawa Timur.

Dokter spesialis kedokteran olahraga dari Rumah Sakit Universitas Indonesia, Dr. dr. Listya Tresnanti Mirtha, SpKO, MARS, menegaskan bahwa konsumsi ayam tiren sangat berbahaya, terutama bagi para atlet. Ia menyebutkan bahwa fenomena ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai dampaknya bagi kesehatan. Hewan mati yang tidak melalui proses penyembelihan yang benar akan mengalami pembusukan lebih cepat.

Dr. Tata, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa risiko yang dihadapi bukan hanya diare atau muntah, melainkan dapat menyerang organ-organ vital seperti hati, ginjal, dan bahkan sistem saraf jika dikonsumsi secara berulang. Mantan atlet ini menekankan pentingnya memilih sumber protein yang lebih aman, halal, dan terjangkau namun tetap berkualitas tinggi untuk mendukung pembentukan otot.

“Satu butir telur mengandung sekitar 6 hingga 7 gram protein, sedangkan tempe memiliki sekitar 19 gram protein per 100 gram,” kata Dr. Tata menjelaskan alternatif sumber protein. Ia mengingatkan bahwa untuk atlet dengan berat badan sekitar 70 kg, dibutuhkan antara 112 hingga 154 gram protein per hari. Ini menunjukkan pentingnya pemenuhan nutrisi yang tidak boleh dianggap remeh.

Di sisi lain, Dr. Tata juga memberikan informasi mengenai pilihan sumber protein nabati lokal yang lebih terjangkau namun tetap bernutrisi, seperti tempe dan tahu. “Makanan tersebut lebih murah dibandingkan dengan fillet ayam, tetapi sangat kaya akan protein dan asam lemak sehat,” ujar Dr. Tata. Untuk atlet yang dalam proses pembentukan massa otot, rata-rata kebutuhan protein berkisar antara 1,6 hingga 2,2 gram per kilogram berat badan setiap harinya, dengan pembagian makanan dilakukan 5 hingga 6 kali dalam sehari.

“Pemenuhan gizi tidak harus mahal, namun harus dilakukan secara bijak, tidak sembarangan,” lanjutnya. Dr. Tata menekankan pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan dengan tidak mengorbankan tubuh hanya untuk mendapatkan protein dari sumber yang tidak layak.

Kejadian seperti ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat tentang perlunya edukasi mengenai pola makan sehat, terutama untuk para atlet yang memerlukan asupan gizi yang optimal untuk mendukung aktivitas fisik mereka. Mengambil langkah yang tepat dalam pemilihan makanan tidak hanya berkaitan dengan performa, tetapi juga dengan kesehatan secara keseluruhan.

“Kita seharusnya bisa lebih bijak dalam memilih makanan yang aman dan bergizi. Jangan sampai karena upaya untuk mendapatkan massa otot, kita berisiko terhadap kesehatan kita,” tutupnya. Melihat situasi ini, penting bagi semua pihak untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya asupan yang benar dan aman, terutama dalam dunia olahraga.

Begitulah ringkasan menyeluruh tentang atlet binaraga gagal pahami nutrisi dokter cemas ayam tiren jadi santapan utama ini menu sehat dan terjangkau yang disarankan dalam atlet binaraga, nutrisi, kesehatan, menu sehat, panduan diet yang saya berikan Mudah-mudahan tulisan ini memberikan insight baru cari inspirasi baru dan perhatikan pola makan sehat. Jangan segan untuk membagikan kepada orang lain. jangan lewatkan artikel lainnya yang mungkin Anda suka. Terima kasih.,