Defisit Kalori Tapi Berat Badan Tak Bergeming? Temukan Penyebabnya!
Healthcare.biz.id Dengan nama Allah semoga kita diberi petunjuk. Kini saatnya berbagi wawasan mengenai Gizi dan Nutrisi, Kesehatan, Diet dan Penurunan Berat Badan, Kebugaran. Ulasan Mendetail Mengenai Gizi dan Nutrisi, Kesehatan, Diet dan Penurunan Berat Badan, Kebugaran Defisit Kalori Tapi Berat Badan Tak Bergeming Temukan Penyebabnya Ayok lanjutkan membaca untuk informasi menyeluruh.
Dikutip dari The Sun, ahli gizi Sophie Trotman mendiskusikan beberapa faktor yang dapat menghambat penurunan berat badan. Ia mengungkapkan bahwa konsumsi kalori 'tersembunyi' atau yang tidak disadari merupakan salah satu penyebab utama. Gaya hidup yang kurang mendukung serta masalah terkait metabolisme juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan. Meskipun beberapa konsumsi kalori harian terasa kecil, jika berlangsung terus-menerus hal ini dapat mengganggu efektivitas defisit kalori yang dibutuhkan untuk menurunkan berat badan.
Stres berlebihan adalah faktor lain yang sering diabaikan. Kondisi ini dapat meningkatkan kadar hormon kortisol, yang dihubungkan dengan penambahan berat badan. Berbagai elemen, seperti usia, tingkat aktivitas fisik, serta komposisi tubuh atau laju metabolisme individu, dapat sangat mempengaruhi keberhasilan program penurunan berat badan. Hal ini menjadi penting, mengingat bahwa banyak orang yang menjalani defisit kalori sering kali tidak menyadari betapa banyaknya kalori yang mereka konsumsi secara tidak sadar.
Sophie Trotman menyatakan bahwa, seiring bertambahnya usia, laju metabolisme seseorang cenderung melambat. Ini terutama berlaku bagi mereka yang sudah menjalani program penurunan berat badan yang agresif. Salah satu metode yang sering dilakukan adalah dengan mengonsumsi kalori lebih sedikit dari yang dibutuhkan tubuh untuk aktivitas harian. Untuk menjaga metabolisme tetap optimal, Sophie menyarankan agar seseorang menambahkan latihan kekuatan ke dalam rutinitas mereka. Latihan ini membantu membangun jaringan otot, yang memiliki kemampuan membakar lebih banyak kalori dibandingkan jaringan lemak, bahkan saat tubuh sedang beristirahat.
Satu hal yang perlu diingat adalah kesalahan dalam memperkirakan total kalori yang dikonsumsi dapat merusak defisit kalori yang ditempuh. Sering kali, makanan dan minuman tertentu, termasuk saus atau camilan yang dianggap sehat, diabaikan. Sophie mengingatkan bahwa agar tetap pada jalur yang benar, penting untuk mencatat semua asupan kalori. Penggunaan buku harian makanan atau aplikasi pelacak nutrisi dapat membantu mencatat semuanya, termasuk bumbu dan minuman, sehingga tidak ada kalori yang terlewatkan.
Penggunaan alat ukur atau timbangan digital juga disarankan untuk menjaga porsi makanan tetap akurat. Jika perlu, pertimbangkan untuk memanfaatkan layanan persiapan makanan siap saji yang menawarkan kontrol kalori lebih efektif, agar tujuan kalori dapat tercapai dengan lebih mudah. Penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang mengalami penurunan berat badan sering kali mengalami penurunan pada resting metabolic rate (RMR), yaitu jumlah kalori yang dibakar saat tubuh tidak aktif, yang sangat penting untuk fungsi organ vital.
Karena dampak negatif dari stres, disarankan bagi individu untuk mencari cara mengelola stres. Latihan pernapasan, yoga, atau aktivitas relaksasi lainnya dapat menjadi solusi efektif. Tingginya kadar kortisol juga dapat meningkatkan keinginan mengonsumsi makanan berkalori tinggi, seperti kue, cokelat, dan keripik. Ini membuat pemeliharaan defisit kalori semakin sulit dilakukan.
Selain itu, kurang tidur dapat mempengaruhi keseimbangan hormon yang mengatur rasa lapar, seperti leptin dan ghrelin. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa peserta yang hanya tidur selama 5,5 jam per malam mengalami peningkatan retensi lemak dan keinginan untuk makan jika dibandingkan dengan mereka yang tidur selama 8,5 jam. Hal ini menjadi catatan penting bagi mereka yang tengah menjalani program penurunan berat badan.
Seringkali orang melakukan balas dendam makan setelah berolahraga yang dapat menyebabkan makan berlebihan secara tidak sadar. Untuk menghindari hal ini, disarankan agar Anda mengonsumsi camilan seimbang setelah berolahraga dan memantau ukuran porsi makanan utama, guna memastikan tetap dalam jalur yang benar menuju tujuan kesehatan dan berat badan yang diinginkan.
Begitulah uraian lengkap defisit kalori tapi berat badan tak bergeming temukan penyebabnya yang telah saya sampaikan melalui gizi dan nutrisi, kesehatan, diet dan penurunan berat badan, kebugaran Mudah-mudahan artikel ini membantu memperluas wawasan Anda tetap optimis menghadapi rintangan dan jaga kesehatan lingkungan. Mari sebar informasi ini agar bermanfaat. Sampai bertemu di artikel berikutnya. Terima kasih banyak.
✦ Tanya AI