• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Jangan Biarkan Microsleep Menghantui Perjalanan Mudik Anda: 5 Tips Ampuh untuk Perjalanan Aman!

img

Healthcare.biz.id Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh selamat data di blog saya yang penuh informasi. Pada Kesempatan Ini mari kita bahas tren Kesehatan, Perjalanan, Tips Keselamatan, Mudik, Riset Tidur yang sedang diminati. Konten Yang Mendalami Kesehatan, Perjalanan, Tips Keselamatan, Mudik, Riset Tidur Jangan Biarkan Microsleep Menghantui Perjalanan Mudik Anda 5 Tips Ampuh untuk Perjalanan Aman jangan sampai terlewat.

Risiko Microsleep saat Berkendara dan Cara Mencegahnya

Ketika kamu mengemudi dalam keadaan lelah, risiko tinggi dapat muncul, yang dapat berujung pada kecelakaan fatal. Menurut Jusri Pulubuhu, seorang ahli di bidang keselamatan berkendara, terdapat berbagai dampak negatif apabila seseorang mengemudi dalam kondisi kelelahan. Di antara dampak tersebut adalah menurunnya refleks dan waktu reaksi, kesulitan dalam berkonsentrasi, ketidakmampuan dalam membuat keputusan yang tepat, dan tentunya, peningkatan kemungkinan terjadinya kecelakaan.

Demi menjaga keselamatan di jalan, penting untuk memastikan bahwa kita tidak mengemudi dalam keadaan lelah, terutama saat melakukan perjalanan jauh, seperti saat mudik. Jusri memberikan beberapa tips efektif untuk menghindari microsleep, yaitu kondisi di mana seorang pengemudi hilang kesadaran dalam waktu singkat akibat kelelahan.

Microsleep dapat berlangsung antara sepersekian detik hingga 10 detik, dan dalam kondisi tertentu, dapat berlangsung lebih lama jika seseorang mencapai tahap tidur yang lebih dalam. Mengutip portal resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, microsleep terjadi ketika seseorang kehilangan fokus dan kesadaran karena kelelahan atau rasa kantuk.

Walaupun microsleep mungkin tidak berbahaya jika terjadi saat kita sedang bersantai di rumah, situasi ini menjadi sangat berisiko jika terjadi saat kita berkendara. Terdapat sejumlah faktor yang dapat memicu kondisi tersebut, seperti berkendara dalam waktu yang terlalu lama tanpa istirahat yang memadai. Jika tubuh sudah merasa lelah, berehatlah sejenak, karena mata yang mengantuk dan tubuh yang pegal setelah berkendara selama berjam-jam bisa menjadi tanda penting untuk istirahat.

Selama perjalanan, sangat penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, terutama jika menempuh jarak yang jauh. Jusri menegaskan, “Mengemudi dalam keadaan lelah sangat berbahaya karena dapat mengurangi konsentrasi dan respons pengemudi terhadap situasi yang ada di jalan.” Dehidrasi dapat memicu kantuk dan mengurangi fokus, sehingga sangat penting untuk meminum air secara teratur.

Jika memungkinkan, disarankan untuk membawa pengemudi cadangan selama perjalanan. Jusri menyatakan bahwa memaksakan diri mengemudi saat lelah adalah tindakan yang sangat berisiko, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi pengguna jalan lainnya. Gunakan waktu istirahat untuk melakukan peregangan ringan, seperti menggerakkan bagian tubuh seperti bahu, leher, tangan, dan kaki, untuk mengurangi ketegangan dan kelelahan.

Penyebab utama dari kelelahan ini, menurut Jusri, adalah kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk. Pengemudi yang mengalami kelelahan cenderung melakukan kesalahan, termasuk kesalahan dalam memperhitungkan jarak atau kecepatan kendaraan.

Disarankan untuk berhenti di rest area atau SPBU setidaknya 15-30 menit setiap 2-3 jam sekali. Ketika pengemudi utama merasa lelah, ini adalah saat yang tepat untuk merelakan kendali kepada pengemudi cadangan. Setelah beristirahat, pengemudi utama bisa kembali mengambil alih jika merasa lebih segar.

Beberapa pengemudi memilih untuk mengonsumsi kafein sebelum perjalanan untuk membantu menjaga kewaspadaan. Meskipun kafein dapat memberikan dorongan sementara untuk mengatasi rasa kantuk, efeknya bersifat sementara dan dapat menyebabkan kelelahan yang lebih besar setelahnya. Oleh karena itu, disarankan agar konsumsi kafein dibatasi agar tidak berlebihan.

Kesimpulan

Melakukan perjalanan jauh, seperti mudik, memang mengasyikkan, tetapi sangat penting untuk menjaga keamanan dan kenyamanan berkendara. Dengan mengikuti tips dari Jusri Pulubuhu dan memahami bahaya microsleep, diharapkan perjalanan kamu dapat berlangsung aman tanpa risiko yang tidak diinginkan.

Itulah pembahasan tuntas mengenai jangan biarkan microsleep menghantui perjalanan mudik anda 5 tips ampuh untuk perjalanan aman dalam kesehatan, perjalanan, tips keselamatan, mudik, riset tidur yang saya berikan Terima kasih telah mempercayakan kami sebagai sumber informasi kembangkan potensi diri dan jaga kesehatan mental. Jika kamu peduli Sampai jumpa lagi

Special Ads
© Copyright 2024 - Ini judul website saya
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads