Jangan Terperangkap! Kesalahan 'Binge Eating' yang Hancurkan Usaha Turunkan BB Saat Puasa

Healthcare.biz.id Mudah mudahan kalian dalam keadaan sehat, Hari Ini mari kita bahas Kesehatan, Diet, Puasa, Kebiasaan Makan, Psikologi Makanan yang lagi ramai dibicarakan. Artikel Dengan Tema Kesehatan, Diet, Puasa, Kebiasaan Makan, Psikologi Makanan Jangan Terperangkap Kesalahan Binge Eating yang Hancurkan Usaha Turunkan BB Saat Puasa Lanjutkan membaca untuk mendapatkan informasi seutuhnya.

Masalah makan berlebihan dapat menjadi hambatan serius dalam upaya menurunkan berat badan. Justru, keinginan untuk mengurangi berat badan seringkali berakhir pada peningkatan berat badan yang tidak diinginkan, bahkan dapat berujung pada kondisi obesitas. Penting untuk menyadari bahwa gangguan ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti ketidaknyamanan, kesulitan di tempat kerja, dan masalah sosial yang bisa membuat seseorang merasa terisolasi.

Di banyak kasus, masalah makan berlebihan muncul ketika seseorang berusaha membatasi asupan kalori secara drastis sepanjang hari. Ketika hari berakhir, dorongan untuk makan berlebihan seringkali meningkat. Hal ini dapat menyebabkan penambahan berat badan yang signifikan dan memungkinkan timbulnya berbagai masalah kesehatan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mayo Clinic, pola diet ekstrem dapat memicu gangguan makan berlebihan pada banyak orang. Misalnya, beberapa individu malah memilih untuk tidak makan sahur dengan tujuan untuk mempercepat penurunan berat badan. Namun, tindakan ini justru berisiko menciptakan 'binge eating' tanpa mereka sadari.

Spesialis gizi klinik, dr. Putri Sakti, MGizi, SpGK, AIFO-K, CBCFF, menyampaikan peringatan mengenai kebiasaan diet yang merugikan ini. Ia menjelaskan bahwa 'binge eating', atau keinginan untuk makan berlebihan saat berbuka puasa, bisa membuat total kalori yang masuk ke tubuh menjadi jauh lebih banyak dari yang seharusnya. Hal ini tentunya berdampak negatif pada proses penurunan berat badan.

Penting untuk mengenali bahwa semua bentuk tubuh harus diterima dengan baik, tanpa melihat ukuran atau bentuknya. Mengubah pola makan adalah salah satu langkah yang dapat dilakukan, di mana perubahan ini harus dilakukan dengan cara yang sehat dan tidak ekstrem. Salah satu cara untuk mencapai target yang diinginkan adalah dengan mengurangi asupan kalori secara bertahap, bukan dengan melakukan pembatasan yang ketat.

Konsultasi dengan profesional kesehatan juga sangat dianjurkan. Mereka dapat membantu dalam mengidentifikasi gejala awal gangguan makan serta memberikan saran tentang pola makan yang baik dan seimbang. Dengan demikian, individu dapat menemukan metode yang paling sesuai untuk kebutuhan tubuh mereka sendiri.

Untuk memperbaiki pola makan dan menghindari masalah yang lebih serius, penting untuk menerapkan pendekatan yang berkelanjutan. Cobalah untuk memilih makanan yang sehat dan bergizi, sambil tetap menikmati makanan favorit secara moderat. Proses ini bukan hanya tentang penurunan berat badan, tetapi juga tentang menciptakan hubungan yang sehat dengan makanan.

Menjaga kesehatan mental juga tidak kalah pentingnya. Usahakan untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan dan mendukung kesehatan mental, seperti olahraga, meditasi, atau hobi yang disukai. Dengan menjaga keseimbangan antara fisik dan mental, maka perjalanan menuju gaya hidup yang lebih sehat akan lebih mudah dicapai.

Terakhir, menjadi sadar akan pentingnya memberikan diri sendiri kebebasan untuk tidak selalu mengikuti standar diet yang ketat. Tubuh kita tidak hanya membutuhkan perhatian, tetapi juga rasa kasih sayang dan penerimaan. Dengan demikian, kita bisa menjalani kehidupan yang lebih seimbang, sehat, dan bahagia.

Itulah ulasan tuntas seputar jangan terperangkap kesalahan binge eating yang hancurkan usaha turunkan bb saat puasa yang saya sampaikan dalam kesehatan, diet, puasa, kebiasaan makan, psikologi makanan Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda semua selalu berinovasi dalam pembelajaran dan jaga kesehatan kognitif. Jika kamu peduli jangan lewatkan artikel lain di bawah ini.