Jeritan Sunyi: Anak-anak Gaza Kehilangan Nyawa akibat Blokade Bantuan Israel

Healthcare.biz.id Semoga hidupmu dipenuhi cinta dan kasih. Hari Ini aku mau berbagi tips mengenai Konflik, Kemanusiaan, Anak-anak, Gaza, Blokade, Hak Asasi Manusia, Bantuan Internasional yang bermanfaat. Pemahaman Tentang Konflik, Kemanusiaan, Anak-anak, Gaza, Blokade, Hak Asasi Manusia, Bantuan Internasional Jeritan Sunyi Anakanak Gaza Kehilangan Nyawa akibat Blokade Bantuan Israel Lanjutkan membaca untuk mendapatkan informasi seutuhnya.
Bayi berusia empat bulan tersebut membutuhkan susu formula hipoalergenik guna mengatasi diare kronis yang menyebabkan kekurangan gizi dan membuatnya terlalu lemah untuk melawan infeksi. Pernyataan ini disampaikan oleh dokternya, Ragheb Warsh Agha, asal rumah sakit Rantissi di Gaza utara, tempat di mana Jenan menghembuskan napas terakhir. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, terdapat lebih dari 65.000 anak yang menunjukkan tanda-tanda kekurangan gizi, yang sangat memprihatinkan.
Lembaga amal medis Médecins Sans Frontières (MSF) juga melaporkan bahwa kelaparan yang melanda wilayah tersebut berkontribusi pada meningkatnya angka pasien dengan berbagai penyakit kronis, seperti diabetes dan hipertensi, disebabkan oleh kekurangan protein, nutrisi, dan vitamin yang memadai. Sayangnya, kantor perdana menteri Israel tidak memberikan tanggapan terhadap permintaan media untuk menjelaskan situasi kekurangan gizi yang dialami oleh warga Gaza.
Sejak Israel menutup jalur penyebrangan pada 2 Maret 2025, setidaknya 57 orang, mayoritas di antaranya adalah anak-anak, telah meninggal akibat masalah berkaitan dengan kekurangan gizi. Sebuah laporan juga mengungkapkan bahwa seorang wanita hamil mengungkapkan perasaannya mengenai kekurangan pasokan makanan yang semakin memburuk di Gaza. Pada hari Sabtu, 3 Mei 2025, tragedi terjadi saat seorang bayi di Gaza meninggal dunia akibat kekurangan gizi dan masalah pencernaan yang parah.
“Kami memiliki sekitar 9.000 hingga 10.000 anak yang dirawat karena kekurangan gizi,” ujar Jonathan Crickx, kepala komunikasi di UNICEF, yang dilansir oleh Reuters. Ia menambahkan, “Saat kami berdiri, sering kali kami merasa pusing karena kekurangan makanan. Laporan juga menyebutkan bahwa orang-orang yang paling rentan, termasuk anak-anak yang membutuhkan suplemen gizi, telah meninggal karena blokade yang berkelanjutan.”
Malnutrisi sangat berpengaruh pada kesehatan anak-anak, wanita hamil, dan individu dengan kondisi kronis. Kelaparan di Gaza menjadi masalah yang sangat serius karena tidak hanya menghambat perkembangan fisik dan kognitif anak-anak, tetapi juga melemahkan sistem kekebalan tubuh mereka. Menurut dokter yang menangani Jenan, bayi tersebut tidak dapat diobati akibat dari blokade total yang dilakukan Israel, yang berakibat pada rusaknya sistem bantuan kesehatan.
Pemerintah Israel sendiri menyatakan bahwa mereka tidak percaya jika Gaza sedang menghadapi situasi kelaparan. Rencana yang diusulkan oleh Israel untuk memperluas kampanye militernya begitu membebani warga Gaza, sehingga mereka dipaksa untuk mengungsi dari tempat tinggal mereka. Hal ini tentunya meningkatkan risiko kematian di kalangan anak-anak akibat penyakit yang seharusnya dapat dicegah.
Ibu Jenan, Aya Alskafi, merasa hatinya hancur. Dia melihat anaknya mengalami penurunan berat badan yang sangat drastis di hari-hari terakhirnya. Situasi ini diperparah dengan adanya anggapan bahwa bantuan yang masuk sudah cukup untuk mendukung populasi, sementara persediaan yang ada di bawah kendali Hamas tidak bisa diakses dengan bebas.
Bukan hanya itu, ladang-ladang di Gaza juga tidak dapat dijangkau oleh warga sipil, dan laut pun tertutup bagi nelayan yang bergantung pada sumber daya itu sebagai penyedia makanan. Hal ini semakin mencegah pemulihan pasien yang menderita cedera akibat perang dan pada saat bersamaan mengurangi pasokan bantuan yang hampir habis.
“Kondisi hari ini semakin memburuk,” ungkap seorang perempuan bernama Ola al-Kafarna. “Hampir semua penduduk di Gaza kehilangan tempat tinggal akibat serangan Israel. Kami sangat lelah.” Ia menambahkan, “Kami datang hanya untuk mendapatkan pil atau suplemen gizi agar bisa tetap berdiri dan bergerak.”
Sekian penjelasan detail tentang jeritan sunyi anakanak gaza kehilangan nyawa akibat blokade bantuan israel yang saya tuangkan dalam konflik, kemanusiaan, anak-anak, gaza, blokade, hak asasi manusia, bantuan internasional Selamat menggali informasi lebih lanjut tentang tema ini selalu berpikir positif dan jaga kondisi tubuh. Sebarkan manfaat ini kepada orang-orang di sekitarmu. semoga konten lainnya juga menarik. Terima kasih.
✦ Tanya AI