• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Nyeri Pipi Bukan Stres: Tragisnya, Wanita Ini Terdiagnosis Tumor Otak!

img

Healthcare.biz.id Mudah mudahan kalian dalam keadaan sehat, Pada Artikel Ini saatnya berbagi wawasan mengenai Kesehatan, Penyakit, Kanker, Wanita, Diagnosa Medis. Pembahasan Mengenai Kesehatan, Penyakit, Kanker, Wanita, Diagnosa Medis Nyeri Pipi Bukan Stres Tragisnya Wanita Ini Terdiagnosis Tumor Otak simak terus penjelasannya hingga tuntas.

Nicola Shaw, seorang wanita berusia 38 tahun asal Amerika Serikat, mengalami perjalanan yang sangat menantang setelah merasakan kesemutan di pipinya. Gejala ini muncul setelah ia kembali dari trip wisata ke Antartika. Awalnya, ia menganggapnya sebagai hasil dari stres dan tidak memenuhi tuntutan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Namun, kondisi tersebut semakin memburuk dan membuat ia terpaksa mencari penanganan medis.

Pada saat ia menjalani pemindaian Magnetic Resonance Imaging (MRI) di rumah sakit, hasilnya mengejutkan. Pemindaian tersebut menunjukkan adanya meningioma di otak Nicola. Meskipun awalnya ia menyangkal hasil diagnosa dan berpikir bahwa mungkin ada kesalahan dari pihak dokter, kebenaran mengenai kondisinya mulai terungkap dengan jelas ketika ia pingsan akibat intensitas nyeri yang luar biasa.

“Rasa sakitnya begitu hebat hingga membuat saya terkapar, memegangi kepala saya dengan penuh penderitaan,” ungkap Nicola, seperti yang dilaporkan oleh Hindustan Times pada tanggal 29 Maret 2025. Setelah menerima penjelasan dari dokter mengenai kesulitan pengangkatan tumor di area tersebut, ia pun bersiap menjalani prosedur operasi yang ternyata memakan waktu hingga 10 jam di Northwestern Hospital Chicago.

Selama operasi, dokter berhasil mengangkat sekitar 95 persen dari total tumor yang ada. Namun, setelah pemulihan, Nicola mengalami serangkaian efek samping yang tidak terduga, termasuk masalah penglihatan, kehilangan ingatan, dan nyeri di bagian rahang. Meskipun operasi berjalan dengan baik, tantangan baru muncul ketika dokternya menginformasikan bahwa hanya 2 persen dari total kasus tumor terjadi di lokasi seperti yang dialaminya.

Setelah enam bulan berlalu, sayangnya, tumor tersebut kembali tumbuh. Untuk mengatasi masalah ini, Nicola harus menjalani prosedur Gamma Knife, suatu metode pembedahan non-invasif yang memanfaatkan radiasi sinar gamma untuk mengobati berbagai gangguan saraf, kelainan pembuluh darah, dan tumor tanpa menggunakan pisau bedah. “Itu adalah pengalaman yang paling menyakitkan selama perawatan,” jelasnya.

Dengan semangat untuk pulih, Nicola akhirnya kembali ke kampung halamannya di Inggris. Di sana, ia fokus untuk menjalani pemulihan fisik dan mentalnya. Selama sembilan bulan berikutnya, Nicola rutin menjalani perawatan dan aktif bergabung dengan komunitas pasien guna mendapatkan dukungan emosional dan mental. Dukungan dari orang-orang di sekelilingnya menjadi faktor penting dalam proses pemulihan dirinya.

Beruntung, berkat pemindaian berkala yang dilakukan, kondisi tumornya dinyatakan stabil. Meskipun masih harus waspada terhadap perkembangan kondisi kesehatannya, Nicola menunjukkan ketekunan dan kekuatan luar biasa dalam menghadapi semua tantangan yang ada di hadapannya.

Pengalaman Nicola ini mengingatkan kita akan pentingnya self-advocacy dalam dunia kesehatan. Setiap individu harus berani mencari second opinion dan tidak ragu untuk meminta penjelasan yang lebih dalam mengenai kondisi kesehatan mereka. Hal ini sangat penting demi keselamatan serta kesehatan yang lebih baik di masa depan.

Itulah informasi seputar nyeri pipi bukan stres tragisnya wanita ini terdiagnosis tumor otak yang dapat saya bagikan dalam kesehatan, penyakit, kanker, wanita, diagnosa medis Jangan ragu untuk mendalami topik ini lebih lanjut selalu bersyukur dan perhatikan kesehatanmu. silakan share ke rekan-rekan. lihat artikel lain di bawah ini.

Special Ads
© Copyright 2024 - Ini judul website saya
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads