• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Pulangnya Astronot NASA Setelah 9 Bulan Terjebak di Luar Angkasa: Ketahui Kondisi Terbarunya!

img

Healthcare.biz.id Semoga keberkahan menyertai setiap langkahmu. Di Titik Ini aku mau menjelaskan Ruang Angkasa, NASA, Astronot, Berita Terkini, Eksplorasi Luar Angkasa, Kesehatan Astronot yang banyak dicari orang. Informasi Terkait Ruang Angkasa, NASA, Astronot, Berita Terkini, Eksplorasi Luar Angkasa, Kesehatan Astronot Pulangnya Astronot NASA Setelah 9 Bulan Terjebak di Luar Angkasa Ketahui Kondisi Terbarunya Ikuti terus penjelasannya hingga dibagian paragraf terakhir.

    Table of Contents

Ketika para astronot kembali ke Bumi, mereka harus beradaptasi dengan gravitasi yang tiba-tiba kembali. Ini bisa memicu gejala yang mirip dengan mabuk perjalanan di luar angkasa. Hal ini diungkapkan oleh John DeWitt, seorang ahli olahraga terapan di Rice University, yang juga pernah bekerja di NASA. DeWitt menjelaskan bahwa banyak astronot yang enggan untuk dibawa keluar dengan tandu setelah mendarat, tetapi mereka diwajibkan untuk mengikuti prosedur tersebut demi keselamatan mereka.

Setelah menghabiskan waktu hingga 286 hari di luar angkasa, yang merupakan salah satu periode terlama di International Space Station (ISS), para astronot musti menghadapi sejumlah tantangan kesehatan saat mereka kembali. Selama berada di luar angkasa, tubuh mereka beradaptasi dengan keadaan tanpa bobot, yang menyebabkan beberapa sistem sensorik di otak mereka tidak lagi merespon dengan cara yang sama.

Salah satu masalah utama yang dialami astronot adalah penyusutan otot dan tulang, terutama bagi mereka yang berada di luar angkasa dalam waktu lama. Mereka tidak mengalami sakit atau cedera, tetapi protokol keselamatan yang ketat mengharuskan mereka mengikuti prosedur tertentu setelah misi. Prosedur ini bukan hanya untuk keamanan, tetapi juga merupakan bagian dari upaya untuk meminimalkan efek negatif dari berada di luar angkasa.

Selama proses penyesuaian kembali, astronot mungkin merasakan dampak yang serupa dengan mabuk perjalanan, termasuk pusing dan mual. Gejala ini terkait dengan perubahan yang terjadi pada sistem vestibular di telinga bagian dalam, yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan. NASA telah mengembangkan langkah-langkah keamanan yang ketat untuk mengatasi masalah ini agar para astronot dapat pulang dengan aman.

Kembali di Bumi, aktivitas fisik yang biasa seperti berjalan akan membantu menjaga kekuatan otot, tetapi saat berada di luar angkasa, penggunaan otot menjadi sangat minimal. Tanpa gravitas, otot-otot astronot mengalami penurunan kekuatan dan ukuran, suatu kondisi yang dikenal sebagai atrofi otot. Oleh karena itu, selama misi mereka, astronot diharuskan untuk menjalani program latihan harian yang intensif, memanfaatkan berbagai alat di ISS untuk mempertahankan kondisi fisik mereka.

Astronot NASA Suni Williams dan Butch Wilmore baru saja menyelesaikan misi sembilan bulan mereka di luar angkasa. Williams mengungkapkan bahwa meskipun mereka telah berolahraga secara teratur selama di ISS, tantangan yang dihadapi saat kembali ke Bumi tetap signifikan. Program latihan ini, meskipun vital, tidak dapat sepenuhnya mengimbangi efek jangka panjang dari berada dalam lingkungan mikrogravitasi.

Jadi, perjalanan kesehatan para astronot saat kembali ke Bumi adalah sebuah perjalanan yang panjang dan penuh tantangan. Tak hanya tentang penyesuaian fisik kepada gravitasi, tetapi juga menghadapi potensi masalah kesehatan yang muncul akibat berbulan-bulan berada di luar angkasa. Protokol keselamatan dan rehabilitasi merupakan bagian penting dari proses tersebut, membantu memastikan bahwa mereka dapat kembali ke aktivitas sehari-hari secara efektif dan aman.

Sekian pembahasan mendalam mengenai pulangnya astronot nasa setelah 9 bulan terjebak di luar angkasa ketahui kondisi terbarunya yang saya sajikan melalui ruang angkasa, nasa, astronot, berita terkini, eksplorasi luar angkasa, kesehatan astronot Terima kasih atas kepercayaan Anda pada artikel ini tingkatkan keterampilan komunikasi dan perhatikan kesehatan sosial. bagikan kepada teman-temanmu. jangan lupa cek artikel lain di bawah ini.

Special Ads
© Copyright 2024 - Ini judul website saya
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads