• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Shock! Konsumsi Ayam Berlebihan Bisa Memperpendek Usia Hidup Anda, Temukan Angkanya!

img

Healthcare.biz.id Hai semoga kamu selalu dikelilingi orang-orang baik. Detik Ini mari kita bahas Kesehatan, Nutrisi, Gaya Hidup, Diet, Konsumsi Makanan yang lagi ramai dibicarakan. Catatan Informatif Tentang Kesehatan, Nutrisi, Gaya Hidup, Diet, Konsumsi Makanan Shock Konsumsi Ayam Berlebihan Bisa Memperpendek Usia Hidup Anda Temukan Angkanya Simak baik-baik setiap detailnya sampai beres.

    Table of Contents

Pada sebuah penelitian terbaru, ditemukan bahwa konsumsi unggas yang berlebihan dapat berhubungan dengan peningkatan risiko kematian akibat berbagai penyebab, termasuk kanker pada saluran pencernaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa ketika seseorang mengonsumsi lebih dari 300 gram unggas dalam seminggu, maka terdapat peningkatan risiko sebesar 2,3 persen untuk terkena kanker saluran cerna pada kelompok yang diteliti.

Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), unggas mencakup berbagai jenis burung yang dapat dikonsumsi, termasuk ayam, kalkun, bebek, angsa, dan burung-burung seperti puyuh dan pegar. Namun, penelitian ini tidak mencakup faktor penting seperti tingkat aktivitas fisik para partisipan, yang dapat mempengaruhi risiko kematian atau kanker. Selama ini, daging merah dan daging olahan telah diakui sebagai faktor risiko kanker, menurut penjelasan dari Dana Penelitian Kanker Dunia (World Cancer Research Fund, WCRF).

Temuan baru yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrients menunjukkan bahwa konsumsi unggas melebihi 300 gram (sekitar 10,5 ons) per minggu dapat meningkatkan risiko kematian akibat semua penyebab hingga 27 persen jika dibandingkan dengan konsumsi kurang dari 100 gram (3,5 ons) per minggu. Menurut Vora, seorang pakar kesehatan yang tidak terlibat dalam penelitian ini, temuan ini mungkin menunjukkan bahwa untuk pertama kalinya, konsumsi daging putih, termasuk unggas, perlu dipertimbangkan sebagai potensi faktor risiko bagi kanker pencernaan.

Pedoman Diet untuk Orang Amerika (Dietary Guidelines for Americans, DGA) dari tahun 2020 hingga 2025 merekomendasikan konsumsi hingga 26 ons makanan berprotein dalam seminggu, yang mencakup daging tanpa lemak, unggas, dan telur, tanpa memberikan batasan khusus untuk sumber protein tersebut. Namun, lembaga ini menegaskan bahwa bukti yang menghubungkan konsumsi unggas dan risiko kanker relatif sedikit.

Studi ini menggunakan data dari survei yang dilakukan terhadap 4.869 individu paruh baya di Italia selatan, khususnya dari daerah Castellana Grotte dan Putiggnano. Temuan ini rupanya bertentangan dengan sebagian besar penelitian sebelumnya serta pandangan umum yang menganggap unggas sebagai sumber protein yang sehat. Peserta di dalam studi ini diminta untuk melaporkan sendiri konsumsi daging merah dan putih berdasarkan ingatan mereka mengenai apa yang telah mereka makan.

Unggas, yang selama ini menjadi bagian penting dari pola makan sehat termasuk diet Mediterania, kini menjadi subjek penelitian yang memicu diskusi. Narasi dari Nilesh L. Vora, MD, direktur medis di MemorialCare Todd Cancer Institute, menegaskan bahwa hasil penelitian ini sangat menggugah pikiran. Ini memberikan catatan penting yang perlu diperhatikan dan mengindikasikan bahwa penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk menggali lebih dalam mengenai hal ini.

Dengan pertumbuhan minat dan perhatian terhadap pola makan yang sehat, sangatlah krusial untuk terus melakukan studi dan riset yang mengikuti perkembangan dalam kebiasaan konsumsi. Penelitian ini menyoroti pentingnya memahami risiko kesehatan yang mungkin terkait dengan konsumsi makanan, termasuk unggas. Dengan informasi yang lebih jelas dan berbasis data, masyarakat diharapkan dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait pola makan mereka.

Dengan demikian, meskipun unggas sering dianggap sebagai pilihan yang lebih sehat jika dibandingkan dengan daging merah, penting untuk tetap membatasi konsumsi dan memperhatikan proporsi yang dikonsumsi dalam pola makan sehari-hari. Hasil penelitian ini menandakan bahwa pendekatan baru dalam menilai risiko kesehatan dari konsumsi makanan adalah hal yang mendesak untuk dilakukan.

Terima kasih atas perhatian Anda terhadap shock konsumsi ayam berlebihan bisa memperpendek usia hidup anda temukan angkanya dalam kesehatan, nutrisi, gaya hidup, diet, konsumsi makanan ini hingga selesai Terima kasih atas kepercayaan Anda pada artikel ini tetap percaya diri dan perhatikan nutrisi tubuh. Sebarkan manfaat ini kepada orang-orang terdekat. Terima kasih telah membaca

Special Ads
© Copyright 2024 - Ini judul website saya
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads