• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Terjepit dalam Pilihan: Kisah Tragis Gadis 17 Tahun yang Dipaksa Menjadi Ibu Pengganti

img

Healthcare.biz.id Halo bagaimana kabar kalian semua? Saat Ini aku mau membahas keunggulan Kisah Inspiratif, Kesehatan Mental, Isu Sosial, Perempuan dan Hak, Cerita Kehidupan yang banyak dicari. Artikel Ini Menyajikan Kisah Inspiratif, Kesehatan Mental, Isu Sosial, Perempuan dan Hak, Cerita Kehidupan Terjepit dalam Pilihan Kisah Tragis Gadis 17 Tahun yang Dipaksa Menjadi Ibu Pengganti Dapatkan gambaran lengkap dengan membaca sampai habis.

    Table of Contents

Skandal mengenai perdagangan manusia mulai mencuat pada tanggal 24 Maret ketika Shangguan Zhengyi, seorang aktivis yang berfokus pada isu anti-perdagangan, mengungkapkan di media sosial terkait kasus yang melibatkan seorang remaja perempuan. Remaja yang bersangkutan diduga menjadi ibu pengganti melalui sebuah agensi yang beroperasi di Guangzhou, kota yang terletak di selatan Tiongkok, dan telah melahirkan sepasang anak kembar.

Dalam perjanjian tersebut, terdapat ketentuan yang jelas menegaskan bahwa remaja tersebut akan berfungsi sebagai ibu pengganti, sekaligus memberikan telurnya sendiri. Shangguan juga menyediakan bukti-bukti pendukung rangkaian dokumen, seperti akta kelahiran anak-anak tersebut, yang mencakup istilah perjanjian sukses terjamin, serta kontrak-kontrak lain yang terkait dengan proses ibu pengganti.

Dari laporan yang diterbitkan oleh SCMP, diketahui bahwa gadis tersebut berasal dari prefektur otonom Liangshan Yi yang berada di provinsi Sichuan, bagian barat daya Tiongkok, dan lahir pada bulan Mei 2007. Dia melahirkan sepasang anak laki-laki pada tanggal 2 Februari di provinsi Guangdong yang terletak di selatan negara itu.

Long, yang terlibat dalam proses ini, ternyata belum menikah dan diduga melakukan penipuan dengan berpura-pura mengklaim gadis itu sebagai istrinya demi mendapatkan dokumen akta kelahiran dan pendaftaran rumah tangga untuk anak-anak tersebut. Dia diketahui menerima kompensasi sebesar 900 ribu yuan untuk mengandung kedua anak kembar laki-laki itu. Tak hanya itu, gadis yang terlibat ini masih berusia 16 tahun pada saat embrio ditanamkan.

Walaupun di Tiongkok tidak ada undang-undang yang secara langsung melarang praktik surrogacy, namun beragam regulasi pemerintah sebenarnya melarang pelaksanaannya. Wu Zhenhua, seorang pengacara dari Firma Hukum Yedi yang berbasis di Beijing, mengungkapkan pada Stasiun Radio dan Televisi Beijing bahwa agen surrogacy mungkin terlibat dalam pelanggaran serius seperti bisnis yang tidak sah serta praktik medis yang ilegal.

Wu menyatakan, Mengatur anak di bawah umur untuk berpartisipasi dalam proses surrogacy adalah bentuk bahaya bagi mereka dan mungkin juga melibatkan kasus perdagangan perempuan dan anak-anak atau bahkan cedera yang disengaja. Pernyataan ini menunjukkan adanya sisi gelap di balik praktik yang seharusnya mengedepankan kemanusiaan dan perlindungan hak-hak individu.

Pergubangan terhadap kasus ini menunjukkan betapa rentannya gadis-gadis muda yang terjebak dalam situasi ini. Tidak hanya mereka dibebani dengan tanggung jawab yang seharusnya tidak mereka pikul pada usia yang sangat muda, tetapi mereka juga berpotensi terkena dampak jangka panjang baik secara fisik maupun psikologis.

Kasus perdagangan manusia ini tidak hanya mempengaruhi mereka yang terlibat secara langsung tetapi juga menjadi cermin bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan perlindungan atas hak-hak remaja dan perlunya penegakan hukum yang lebih ketat terkait surrogacy. Dengan meningkatnya jumlah kasus serupa, perlindungan hukum untuk remaja harus menjadi prioritas utama demi memastikan bahwa kejadian-kejadian seperti ini tidak terulang di masa depan.

Dengan adanya skandal yang memperlihatkan celah dalam sistem hukum terkait surrogacy, diharapkan pemerintah akan mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk melindungi anak-anak dan remaja dari praktik eksploitatif yang dapat merugikan mereka. Kesadaran yang lebih luas tentang isu ini sangat penting agar masyarakat dapat bersatu dalam menanggulangi masalah perdagangan manusia yang kian meresahkan.

Itulah rangkuman lengkap mengenai terjepit dalam pilihan kisah tragis gadis 17 tahun yang dipaksa menjadi ibu pengganti yang saya sajikan dalam kisah inspiratif, kesehatan mental, isu sosial, perempuan dan hak, cerita kehidupan Saya harap Anda menemukan value dalam artikel ini selalu berpikir ke depan dan jaga kesehatan finansial. Mari sebar kebaikan ini kepada semua. jangan lupa cek artikel lainnya di bawah ini.

Special Ads
© Copyright 2024 - Ini judul website saya
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads