Jangan Terjebak Hoax: Dokter Ungkap Pegal-Pegal Bukan Tanda Kolesterol Tinggi!
Healthcare.biz.id Semoga kebahagiaan menghampirimu setiap saat. Pada Blog Ini mari kita bahas tren Kesehatan, Hoax, Kolesterol, Informasi Medis, Pengetahuan Umum yang sedang diminati. Pembahasan Mengenai Kesehatan, Hoax, Kolesterol, Informasi Medis, Pengetahuan Umum Jangan Terjebak Hoax Dokter Ungkap PegalPegal Bukan Tanda Kolesterol Tinggi Mari kita bahas tuntas hingga bagian penutup tulisan.
- 1.1. Dr. Roy
- 2.1. pemeriksaan darah
- 3.1. pemeriksaan rutin
Table of Contents
Setelah tubuh menyerap trigliserida, zat tersebut diproses di hati menjadi beberapa jenis kolesterol, termasuk LDL (low-density lipoprotein), HDL (high-density lipoprotein), IDL (intermediate-density lipoprotein), dan VLDL (very low-density lipoprotein). Menurut Dr. Roy, seorang ahli kesehatan, banyak orang bertanya mengenai istilah pegal-pegal yang sering dikaitkan dengan kolesterol tinggi. Dalam wawancaranya dengan detikcom pada 20 Maret 2025, ia meminta mahasiswa kedokteran untuk meneliti apakah gejala pegal-pegal pernah diajarkan sebagai indikasi kolesterol tinggi.
Dr. Roy menjelaskan bahwa kadar kolesterol yang tinggi tidak memiliki gejala yang jelas, dan satu-satunya cara untuk memastikan adalah melalui pemeriksaan darah. Kolesterol sering kali berkaitan dengan masalah kesehatan lainnya, seperti hipertensi, diabetes, dan obesitas. Sebuah anggapan populer beredar di masyarakat, bahwa pegal-pegal merupakan indikasi adanya kolesterol tinggi dalam tubuh. Namun, Dr. Roy menjelaskan bahwa kolesterol tidak langsung berasal dari makanan yang kita konsumsi, melainkan diproduksi oleh hati.
“Ketika kita berbicara tentang kolesterol, semua itu adalah produk yang dihasilkan oleh hati kita,” jelasnya. Bagi orang-orang yang memiliki kadar trigliserida tinggi atau mengalami familial hypercholesterolemia (yang merupakan kolesterol tinggi akibat faktor genetik), mereka mungkin dapat melihat penumpukan lemak di beberapa area tubuh. “Kalaupun trigliserida masih bisa kita tolerir, tapi makanan yang kita konsumsi mengandung trigliserida, yaitu lemak yang beredar dalam darah,” tambah Dr. Roy.
Dalam kasus individu yang memiliki trigliserida tinggi, ada indikasi tertentu yang dapat terlihat, seperti penumpukan lemak di sudut alis. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin sangat disarankan, terutama untuk mereka yang memiliki risiko kesehatan tertentu. “Kita harus dapat membedakan antara berbagai jenis lemak ini,” ungkapnya. Meskipun ada sekitar 10-20 persen orang yang tidak memiliki kondisi komorbid seperti hipertensi, diabetes, dan obesitas, mereka tetap dapat memiliki kolesterol tinggi.
Dr. Roy menekankan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan setelah mencapai usia 30 tahun, bukan 40 tahun seperti yang umumnya disarankan. Ini adalah langkah yang bijak untuk mencegah potensi risiko kesehatan di masa depan. Bagi banyak orang, Lebaran menjadi momen untuk menikmati berbagai makanan lezat. Meskipun sangat menggoda untuk melewatkan pembatasan, Dr. Roy menekankan pentingnya menjaga porsi dan mengimbangi dengan pola hidup sehat.
Dalam merayakan momen penting seperti Lebaran, penting untuk tetap memperhatikan pola makan yang seimbang. Menikmati hidangan kesukaan tidak dilarang, selama porsi yang diambil tidak berlebihan. Menjaga keseimbangan antara makanan yang lezat dan gaya hidup sehat akan membantu mencegah munculnya masalah kesehatan di kemudian hari. Dengan pemahaman yang tepat tentang kolesterol dan trigliserida, kita dapat membuat pilihan yang lebih bijak untuk kesehatan jangka panjang.
Itulah informasi seputar jangan terjebak hoax dokter ungkap pegalpegal bukan tanda kolesterol tinggi yang dapat saya bagikan dalam kesehatan, hoax, kolesterol, informasi medis, pengetahuan umum Selamat menjelajahi dunia pengetahuan lebih jauh tetap fokus pada tujuan hidup dan jaga kesehatan spiritual. Mari bagikan kebaikan ini kepada orang lain. lihat konten lain di bawah ini.
✦ Tanya AI