Jeda Dari Maraton: Tips Cross Training dari Ahli untuk Pulihkan Tubuh Anda!

Healthcare.biz.id Mudah mudahan kalian dalam keadaan sehat, Di Sini saya ingin berbagi tips dan trik mengenai Kesehatan, Kebugaran, Cross Training, Pemulihan, Olahraga. Ulasan Artikel Seputar Kesehatan, Kebugaran, Cross Training, Pemulihan, Olahraga Jeda Dari Maraton Tips Cross Training dari Ahli untuk Pulihkan Tubuh Anda Temukan info penting dengan membaca sampai akhir.

Cross training dapat memberikan banyak keuntungan bagi para pelari, mulai dari meningkatkan daya tahan otot hingga memperbaiki kesehatan jantung. Salah satu alat yang efektif untuk cross training adalah elliptical, yang mirip dengan bersepeda dan menawarkan manfaat serupa, seperti melatih kekuatan otot, kardiovaskular, dan paru-paru. Di samping itu, latihan seperti yoga dan pilates juga sangat berguna bagi pelari untuk mengembangkan kemampuan pernapasan, postur yang lebih baik, serta meningkatkan keseimbangan saat berlari.

Setelah menyelesaikan marathon, penting bagi pelari untuk merancang proses pemulihan yang efisien agar tubuh dapat pulih dengan optimal. Dengan meningkatkan peredaran darah, pelari akan mempercepat proses pemulihan. Seorang ahli olahraga, Reyner, menjelaskan bahwa latihan kekuatan (strength training) melibatkan kontraksi otot baik secara dinamis maupun statis. Latihan ini umumnya dilakukan di gym dan menggunakan alat angkat beban. Keunggulan dari latihan ini adalah dapat menyerupai gerakan berlari, tanpa memberikan tekanan yang berlebihan pada tubuh.

Terdapat enam jenis latihan untuk mempertahankan performa lari, yaitu latihan kekuatan, berenang, bersepeda, yoga, pilates, dan penggunaan alat elliptical. Meskipun cross training tidak selalu memberikan manfaat yang sama, latihan bervariasi ini dapat efektif untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot. Cross training tidak memberikan beban berat pada tubuh, namun tetap menyediakan manfaat aerobik yang baik dan melatih sistem otot yang mirip dengan berlari.

Melakukan kegiatan seperti bersepeda juga sangat bermanfaat, karena melibatkan otot besar di kaki dengan tekanan yang lebih ringan pada sendi. Pelari bisa mengintegrasikan berbagai bentuk latihan ke dalam rutinitas mereka untuk menjaga kebugaran secara keseluruhan. Kelebihan dari variasi dalam latihan ini adalah untuk menghindari kebosanan dan mengurangi risiko cedera, memperkuat otot dan sendi, serta mempercepat pemulihan karena tubuh tetap aktif tanpa memberikan tekanan pada area yang cedera.

Dalam ajang Surabaya Medic Air Run 2025, banyak pelari yang telah mempersiapkan dirinya untuk bersaing di maraton selanjutnya. Mereka mampu memberikan waktu untuk 'libur lari', yang mana membantu proses pemulihan untuk berlangsung lebih optimal. Selama masa ini, pelari masih bisa aktif dengan melakukan latihan cross training.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal, pelari disarankan untuk melakukan latihan angkat beban yang melibatkan kelompok otot besar, seperti squat, deadlifts, dan bench presses. Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik, dr. Yohan Christian Suisan, menjelaskan bahwa meskipun dalam masa 'libur lari', pelari tetap harus bergerak aktif dengan melakukan cross training, yang bermanfaat bagi kebugaran tanpa membebani otot yang sedang dalam proses pemulihan.

Menurut dr. Yohan, setelah latihan berat seperti marathon, cross training dapat menjadi pilihan yang efektif untuk pemulihan aktif. Alternatif latihan kardio seperti berenang juga dianggap aman untuk otot dan persendian, karena tubuh tidak menanggung beban. Ini menjadi pilihan yang ideal untuk menjaga kebugaran sekaligus mendukung proses pemulihan setelah marathon.

Antusiasme pelari dalam acara Surabaya Medic Air Run 2025 yang telah berlangsung pada 4 Mei lalu menunjukkan komitmen mereka terhadap olahraga. Selain itu, Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi, memberikan penekanan pada pentingnya menemukan metode yang tepat dalam melatih kekuatan inti tubuh, tergantung pada jenis gerakan yang dilakukan.

Mayapada Hospital Surabaya berperan sebagai mitra utama ajang ini, menyediakan berbagai layanan seperti edukasi tentang Safe Running, pemeriksaan EKG gratis, dan Medical Check Up (MCU) untuk para pelari. Mereka juga menyarankan pelari untuk berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis guna menjaga performa tubuh agar tetap maksimal. Layanan ini membantu calon pelari menilai kondisi tubuh dan menyusun strategi latihan yang tepat.

Mayapada Hospital juga mempersembahkan layanan Sport Injury Treatment & Performance Center (SITPEC), yang memberikan akses layanan komprehensif mulai dari pencegahan cedera, skrining pra-latihan, hingga peningkatan performa fisik. Dengan dukungan dokter dan fisioterapis profesional, serta fasilitas modern seperti gym dan analisis komposisi tubuh, pelari dapat memperoleh strategi pemulihan yang lebih baik.

Terakhir, para pelari juga dapat menjadwalkan konsultasi dengan dokter di SITPEC melalui aplikasi MyCare, yang memudahkan proses pengaturan jadwal pemeriksaan dan konsultasi serta akses layanan kegawatdaruratan. Untuk informasi lebih lanjut, mereka dapat mengunduh aplikasi MyCare dan mendapatkan poin reward serta potongan harga untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

Sekian uraian detail mengenai jeda dari maraton tips cross training dari ahli untuk pulihkan tubuh anda yang saya paparkan melalui kesehatan, kebugaran, cross training, pemulihan, olahraga Terima kasih telah mempercayakan kami sebagai sumber informasi tetap optimis menghadapi tantangan dan jaga imunitas. Bagikan postingan ini agar lebih banyak yang tahu. Terima kasih telah meluangkan waktu