• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Sejarah Baru: Pasien Pertama di Dunia Terima Transplantasi Hati Babi!

img

Healthcare.biz.id Semoga kalian selalu dikelilingi kebahagiaan ya. Sekarang aku ingin berbagi informasi menarik mengenai Kesehatan, Transplantasi, Teknologi Medis, Etika Kesehatan, Bioteknologi. Artikel Ini Menyajikan Kesehatan, Transplantasi, Teknologi Medis, Etika Kesehatan, Bioteknologi Sejarah Baru Pasien Pertama di Dunia Terima Transplantasi Hati Babi Mari kita bahas selengkapnya hingga paragraf terakhir.

    Table of Contents

Setelah melakukan transplantasi, hati babi menunjukkan kemampuan fungsional yang menakjubkan, terlihat dari kemampuannya memproduksi empedu. Empedu ini berperan penting dalam proses pencernaan, khususnya dalam memecah lemak. Selain itu, organ tersebut juga menghasilkan albumin, yaitu protein yang penting dalam darah. Meskipun demikian, beberapa pasien mengalami kematian dalam beberapa bulan setelah prosedur, dan kondisi penyakit yang sudah parah membuat sulit untuk menentukan apakah transplantasi hati tersebut menjadi penyebab langsung.

Menurut Peter Friend, seorang profesor transplantasi di Universitas Oxford, terdapat bukti yang menunjukkan kompatibilitas hati babi yang baik dengan tubuh manusia. Hal ini menjadi topik yang sangat menarik di kalangan ilmuwan dan dokter. Meskipun hati babi mungkin hanya berfungsi sebagai suplemen untuk beberapa fungsi hati manusia, organ ini dapat berfungsi sebagai solusi sementara, atau bahkan sebagai jembatan untuk pasien yang sedang menunggu transplantasi organ yang lebih permanen.

Operasi yang berlangsung di sebuah rumah sakit di China pada tahun lalu ini dianggap sebagai langkah awal dalam hal transplantasi hati babi pada manusia. Prosedur ini membuka jalur baru, memungkinkan hati babi berfungsi sebagai organ cadangan sambil memberikan dukungan tambahan untuk hati pasien yang masih ada pada saat proses regenerasi.

Inovasi ini adalah hasil dari rangkaian penelitian dan percobaan transplantasi organ babi yang telah dimulai sejak tahun 2022. Salah satu modifikasi yang diterapkan mencakup penonaktifan gen yang berperan dalam produksi gula di permukaan sel babi. Gula ini merupakan pemicu utama dalam reaksi penolakan oleh sistem imun manusia. Selain itu, para peneliti juga memperkenalkan gen yang bertanggung jawab dalam ekspresi protein manusia untuk meningkatkan tingkat kompatibilitas hati babi dengan tubuh manusia.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature, tim peneliti menunjukkan bahwa belum ada kepastian apakah hati babi tersebut dapat sepenuhnya mendukung pasien. Dalam salah satu prosedur yang berlangsung selama lebih dari 10 jam, organ hati babi dari jenis Bama mini yang telah dimodifikasi genetik dimasukkan ke dalam sirkulasi darah pasien yang masih memiliki hati asli. Menariknya, hati babi ini berhasil menunjukkan fungsi yang baik dalam tubuh pasien selama 10 hari penuh.

Ini menjadi momen bersejarah karena ini adalah pertama kalinya para ilmuwan menjajaki kemungkinan bahwa hati babi dapat berfungsi secara efektif di dalam tubuh manusia. Meskipun pasien masih memiliki hati aslinya, dokter mengangkat hati babi setelah sepuluh hari sesuai permintaan keluarganya. Babi yang digunakan dalam penelitian ini telah mengalami enam modifikasi genetik untuk mengantisipasi penolakan imun.

Tidak hanya di China, ahli bedah lain di Amerika Serikat dan China juga telah berhasil melakukan transplantasi organ seperti jantung, ginjal, dan kelenjar timus babi kepada beberapa pasien. Beberapa pasien dilaporkan pulih dengan baik dan dapat kembali ke rumah setelah menjalani prosedur. Prosedur terbaru ini dilakukan pada seorang pria berusia 50 tahun yang mengalami kematian otak akibat cedera kepala yang parah.

Peter Friend menekankan bahwa “peralatan bedah yang canggih” yang digunakan tim menunjukkan bahwa prosedur ini berpotensi untuk dilakukan dengan relatif mudah. Ia menjelaskan bahwa metode yang digunakan adalah memasukkan hati melalui arteri utama yang menghubungkan kaki ke jantung. Ini menunjukkan bahwa langkah-langkah yang diambil menuju transplantasi organ babi adalah suatu perkembangan yang signifikan dan layak untuk terus diteliti lebih lanjut.

Terima kasih telah mengikuti penjelasan sejarah baru pasien pertama di dunia terima transplantasi hati babi dalam kesehatan, transplantasi, teknologi medis, etika kesehatan, bioteknologi ini hingga selesai Dalam tulisan terakhir ini saya ucapkan terimakasih selalu bersyukur atas kesempatan dan rawat kesehatan emosional. Ayo sebar informasi yang bermanfaat ini. Sampai bertemu lagi

Special Ads
© Copyright 2024 - Ini judul website saya
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads